"Tak ada jaminan bahwa bakat anak saat ini, adalah bakatnya hingga dewasa. Menurut Psikolog Verauli, M.Psi, perubahan ini sesuai dengan kondisi usia anak tersebut.Saya punya klien yang umurnya 80 tahun dan sampai sekarang belum tahu bakatnya apa," jelas psikolog muda ini.
Menurut Verauli, bakat anak bersifat majemuk, tergantung peran orangtua untuk membantu mengarahkan potensi yang dimiliki si anak, dapat mencakup, antara lain:
1. bakat musik;
2. berpikir logis matematis;
3. interpersonal;
4. intrapersonal, dan sebagainya.
Penyebab utama bakat-bakat tidak tampil, alias terpendam hingga dewasa, antara lain:
1. Ketidakpekaan orangtua terhadap bakat buah hatinya;
2. Tempat tinggal atau lingkungan yang minim fasilitas penunjang;
3. Lemahnya atau kurangnya pendidikan dan pelatihan.
Minat dan bakat memiliki perbedaan. Di sinilah orangtua harus mampu melihat, apakah si kecil memang berbakat terhadap sesuatu atau hanya sekedar berminat saja. "Misalnya, si kecil menunjukkan ketertarikan pada golf. Ketika dibawa ke lapangan golf, jika ia memegang stik bola dan antusias untuk bermain, dapat dipastikan ia berbakat. Tapi, jika ketertarikannya hanya sesaat saja, berarti itu hanya minat.
Anak yang berbakat, lanjutnya, biasanya memiliki kemampuan di atas rata-rata dan cerdas. Ciri-ciri anak berbakat, antara lain:
1. Dapat dengan mudah menangkap informasi yang disajikan;
2. Memiliki ingatan yang baik;
3. Memiliki penalaran tajam;
4. Mampu berkonsentrasi dan senang mempelajarinya.
Orangtua harus tahu perbedaan antara anak yang cerdas dan kreatif.. Anak yang cerdas belum tentu kreatif. Begitu juga sebaliknya, anak yang kreatif belum tentu cerdas."
Anak yang kreatif, biasanya memiliki rasa ingin tahu yang besar, punya banyak ide dan gagasan, serta mampu mengembangkan ide dan gagasannya tersebut. Ia juga memiliki daya imajinasi yang kuat, serta selalu senang mencoba hal-hal baru.
sumber tulisan : http://id.shvoong.com
0 komentar:
Posting Komentar