Tidak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia saat ini marak penjualan air minum dalam kemasan (AMDK). Sehingga banyak terjadi persaingan bagaimana memproduksi air minum yang layak dikonsumsi masayarakat. Ada yang menyebut air minum mineral, ada pula air minum murni, dengan kualitas yang bermacam-macam pula. Hal tersebut ternyata memunculkan perbedaan pendapat air mineral dan air murni dikalangan para ahli dan produsen air minum.
Untuk definisi atau pengertian air mineral dan air murni bisa dilihat di sini.
Berikut adalah teman-teman yang menilai air minum mineral lebih baik daripada air minum murni,
Beberapa tulisan,
Tubuh kita memerlukan mineral-mineral seperti Kalsium, Natrium, Besi, Fosfor, dan sebagainya, yang terkandung juga di dalam air. Artinya tubuh kita justru akan mendapat masalah jika meminum air yang tidak ada mineralnya (air murni).
Dalam menggunakan TDS dan elektrolisa, air mineral pabrikan memang akan memberikan nilai yang lebih tinggi dibanding air murni, karena memang didalam air mineral pabrikan mengandung beberapa mineral. Sementara mineral air murni boleh dikatakan hampir tidak ada. Namun di sini kita mesti paham apakah nilai yang diberikan oleh TDS dan elektrolisa sudah melewati ambang batas atau tidak dari nilai yang telah ditetapkan pemerintah atau WHO dan beberapa badan standarisasi dari negera lainnya, selama nilai yang diperlihatkan tidak melewati nilai yang telah ditetapkan, maka ia layak digunakan. Selain itu kita perlu zat besi untuk pembentukan darah merah, iodium untuk mencegah gondok dan beberapa mineral lainnya, namun mineral2 ini tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari luar, salah satunya dengan menambahkannya dalam produk air minuman dan jika dalam minuman dan makanan yang kita konsumsi mengandungi mineral yang sedikit bahkan tidak ada, ya tidak baik juga buat kesehatan tubuh manusia.
Dari WHO (World Health Organization),
anjuran who tentang bahaya minum air tanpa mineral
Berikut adalah teman-teman yang menilai air minum murni lebih baik daripada air minum mineral,
“Tubuh kita memerlukan mineral dari makanan yang kita makan dan bukan dari air yang kita minum” (Dr.Cliford Denison)
Dr. Charles Mayo, dari Mayo Clinic menyatakan bahwa tubuh manusia tidak membutuhkan mineral anorganik dari air. Karena mineral yang dapat diabsorbsi oleh tubuh manusia adalah mineral organik yang biasa terdapat dalam makanan yang berasal dari sayur, buah maupun daging.
“Mineral anorganik yang terlarut dalam air, seperti Fosfat, Kalsium Karbonat dan lain-lain, akan tertimbun dalam jaringan tubuh, yang akhirnya akan menyebabkan kerusakan pada jaringan-jaringan tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian…” (Dr. N.W.Walker, “ Water Can Undermine Your Health”, 1996 Norwalk Press, USA)
Sebagai catatan:
Proses sirkulasi air terjadi mulai dari penguapan air di laut dan sungai menjadi awan, kemudian turun ke bumi kembali sebagai air hujan. Ketika hujan jatuh ke permukaan tanah dan menyerap ke dalam, maka air yang tadinya berupa molekul-molekul H2O saja, mulai membawa berbagai kandungan zat yang ada dalam tanah, di antaranya yaitu berupa mineral-mineral. Baik itu mineral organik maupun mineral anorganik.
Berikut adalah tinjauan singkat atas perbedaan antara keduanya:
Mineral Organik : didapat dari sumber yang hidup atau mempunyai kehidupan, mengandung karbon dan dapat membawa kehidupan bagi sel-sel di dalam tubuh. Mineral organik umumnya berasal dari susu dan tumbuh-tumbuhan, seperti sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Mineral Anorganik (bukan organik) : dari sumber yang tidak hidup, tanpa karbon dan tidak dapat membawa kehidupan sel. Mineral anorganik umumnya berasal dari dalam
tanah, mineral ini tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia atau binatang, tetapi tumbuhan dapat memprosesnya. Tumbuhan akan menyerap mineral anorganik dari dalam tanah melalui akarnya dan melalui proses fotosintesis diubah menjadi mineral organik.
Untuk definisi atau pengertian air mineral dan air murni bisa dilihat di sini.
Berikut adalah teman-teman yang menilai air minum mineral lebih baik daripada air minum murni,
Beberapa tulisan,
Tubuh kita memerlukan mineral-mineral seperti Kalsium, Natrium, Besi, Fosfor, dan sebagainya, yang terkandung juga di dalam air. Artinya tubuh kita justru akan mendapat masalah jika meminum air yang tidak ada mineralnya (air murni).
Dalam menggunakan TDS dan elektrolisa, air mineral pabrikan memang akan memberikan nilai yang lebih tinggi dibanding air murni, karena memang didalam air mineral pabrikan mengandung beberapa mineral. Sementara mineral air murni boleh dikatakan hampir tidak ada. Namun di sini kita mesti paham apakah nilai yang diberikan oleh TDS dan elektrolisa sudah melewati ambang batas atau tidak dari nilai yang telah ditetapkan pemerintah atau WHO dan beberapa badan standarisasi dari negera lainnya, selama nilai yang diperlihatkan tidak melewati nilai yang telah ditetapkan, maka ia layak digunakan. Selain itu kita perlu zat besi untuk pembentukan darah merah, iodium untuk mencegah gondok dan beberapa mineral lainnya, namun mineral2 ini tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari luar, salah satunya dengan menambahkannya dalam produk air minuman dan jika dalam minuman dan makanan yang kita konsumsi mengandungi mineral yang sedikit bahkan tidak ada, ya tidak baik juga buat kesehatan tubuh manusia.
Dari WHO (World Health Organization),
anjuran who tentang bahaya minum air tanpa mineral
Berikut adalah teman-teman yang menilai air minum murni lebih baik daripada air minum mineral,
“Tubuh kita memerlukan mineral dari makanan yang kita makan dan bukan dari air yang kita minum” (Dr.Cliford Denison)
Dr. Charles Mayo, dari Mayo Clinic menyatakan bahwa tubuh manusia tidak membutuhkan mineral anorganik dari air. Karena mineral yang dapat diabsorbsi oleh tubuh manusia adalah mineral organik yang biasa terdapat dalam makanan yang berasal dari sayur, buah maupun daging.
“Mineral anorganik yang terlarut dalam air, seperti Fosfat, Kalsium Karbonat dan lain-lain, akan tertimbun dalam jaringan tubuh, yang akhirnya akan menyebabkan kerusakan pada jaringan-jaringan tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian…” (Dr. N.W.Walker, “ Water Can Undermine Your Health”, 1996 Norwalk Press, USA)
Sebagai catatan:
Proses sirkulasi air terjadi mulai dari penguapan air di laut dan sungai menjadi awan, kemudian turun ke bumi kembali sebagai air hujan. Ketika hujan jatuh ke permukaan tanah dan menyerap ke dalam, maka air yang tadinya berupa molekul-molekul H2O saja, mulai membawa berbagai kandungan zat yang ada dalam tanah, di antaranya yaitu berupa mineral-mineral. Baik itu mineral organik maupun mineral anorganik.
Berikut adalah tinjauan singkat atas perbedaan antara keduanya:
Mineral Organik : didapat dari sumber yang hidup atau mempunyai kehidupan, mengandung karbon dan dapat membawa kehidupan bagi sel-sel di dalam tubuh. Mineral organik umumnya berasal dari susu dan tumbuh-tumbuhan, seperti sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Mineral Anorganik (bukan organik) : dari sumber yang tidak hidup, tanpa karbon dan tidak dapat membawa kehidupan sel. Mineral anorganik umumnya berasal dari dalam
tanah, mineral ini tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia atau binatang, tetapi tumbuhan dapat memprosesnya. Tumbuhan akan menyerap mineral anorganik dari dalam tanah melalui akarnya dan melalui proses fotosintesis diubah menjadi mineral organik.
0 komentar:
Posting Komentar