BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Guru sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap usaha pendidikan dengan pengajaran. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pembelajaran, khususnya mengenai masalah kurikulum dan peningkatan sumber daya yang dimiliki oleh siswa yang dihasilkan oleh pembelajaran yang sering bermuara pada faktor kemampuan guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru dituntut untuk senantiasa berperan aktif dan eksis dalam dunia pendidikan.
Sehubungan dengan prestasi belajar siswa, keahlian dan kepribadian guru merupakan salah satu faktor yang sangat berperan sekaligus menjadi loncatan bagi siswa untuk meraih keberhasilan khususnya prestasi baik dari segi analisis maupun kemampuan mendayagunakan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Rumusan Masalah
- Bagaimana prestasi belajar siswa dalam suatu lembaga sekolah?
- Apakah ada hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa?
Tujuan
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
- Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap tingkat prestasi belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Belajar
Sebelum penulis menguraikan pengertian belajar terlebih dahulu diberikan pengertian belajar itu sendiri. Hal ini untuk mempermudah mendefinisikan prestasi belajar.
Tentang pengertian belajar, telah banyak dikemukakan oleh para ahli sesuai dengan pandangan dan wawasan mereka masing-masing. Sebahagian berpendapat bahwa proses belajar itu terjadi di lembaga-lembaga formal saja atau di sekolah-sekolah saja. Persoalan ini bila kita kaji lebih dalam adalah kurang tepat, sebab proses belajar itu berlangsung di mana saja dan kapan saja.
Dalam pembicaraan sehari-hari dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menguasai dan memiliki sesuatu, misalnya seseorang yang dikatakan belajar tentang huruf-huruf Arab, ini berarti yang bersangkutan sedang berusaha menguasai dan memiliki bacaan huruf Arab agar dapat lancar dan fasih dalam membacanya.
Belajar adalah proses untuk sangat kompleks, yang terdiri dari berbagai ragam kegiatan. Oleh sebab itu belajar sangat memerlukan aktivitas seseorang yang sedang belajar. Pada prinsipnya belajar adalah mengarah kepada perkembangan pribadinya sendiri.
Menurut S Nasution, bahwa: belajar itu hanya menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan.
Menurut H. M. Said, bahwa belajar berarti suatu proses psikis yang akan membawa perubahan atau peroleh baru dari disposisi psikis bagi perilaku tertentu. Dengan jalan pikiran seperti ini, berarti bahwa belajar itu membawa perubahan atau perolehan baru pada tingkah lakunya, pola pikirannya dalam menentukan pilihannya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa seseorang dapat dikatakan telah belajar apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tak dapat dilakukan sebelumnya itu berarti telah ada perubahan dalam dirinya yang disebabkan adanya proses belajar sebelumnya.
Jadi belajar adalah suatu aktivitas psikis yang dilakukan agar terjadi perubahan dalam diri seseorang sebagai akibat dari adanya pengalaman dan latihan. Sedangkan perubahan itu meliputi perubahan seluruh aspek kepribadian, yaitu pengetahuan, sikap, dan tingkah laku.
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa diperoleh dari adanya usaha yang dilakukan dalam aktivitas belajar, dimana usaha yang dilakukan tersebut bukan hanya semata-mata lakon siswa, tetapi harus melibatkan pihak-pihak lain, misalnya: guru dan orang tua, sebab dengan keterlibatan orang lain akan memberikan nilai tambah pada usaha seseorang untuk mencapai prestasi yang baik. Untuk menilai sejauh mana kemajuan yang telah diperoleh dapat diukur lewat kemajuan cara belajarnya.
Menurut pendapat Poerwadarminta bahwa: prestasi adalah hal-hal yang dicapai (dilakukan, dikerjakan dan lain sebagainya).
Selanjutnya S. Nasution, mengatakan bahwa “Prestasi belajar dapat dirumuskan seperti yang telah dikuasai oleh setiap individu yang telah melakukan sesuatu kegiatan belajar dalam rentang waktu tertentu”.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai dalam wujud adanya perubahan pada seluruh aspek kepribadian yang merupakan akibat adanya aktivitas psikis untuk melakukan kegiatan belajar dari individu yang ingin mengalami perubahan pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku.
Untuk mencapai prestasi yang baik bukan hanya didasari pada usaha siswa itu sendiri akan tetapi harus ditunjang oleh berbagai faktor, adapun faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor yang bersumber dari dalam diri dan faktor yang bersumber dari luar diri siswa.
A. Tabrani Rusyam dkk, bahwa “Prestasi belajar yang dicapai oleh individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu”.
Adapun yang termasuk faktor internal adalah antara lain: kecerdasan, bakat, motivasi dan sebagainya. Sedang faktor yang bersumber dari luar diri siswa adalah antara lain faktor kemampuan guru dalam memberikan pengajaran, faktor dorongan dari orang tua serta faktor ekonomi.
Dari sekian banyak faktor seperti tersebut di atas terdapat faktor dorongan dari orang tua, faktor ini mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali dalam perkembangan anak, sebab pendidikan yang berlangsung pertama kalinya adalah lingkungan keluarga. Keluargalah tempat pembentukan watak dan kepribadian anak yang utamanya dalam lingkungan pendidikan seperti pada Hadits berikut:
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a, berkata: Rasulullah SAW bersabda: setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah (lahir batin), maka bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi dan Nasrani atau Majusi. (H.R. Ahmad)
Dengan menganalisa makna Hadits tersebut di atas terlihat betapa berat beban orang tua, karena merekalah yang pertama kali menciptakan dan membentuk kondisi pada anak. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa sukses atau tidaknya seorang anak dalam menuntut ilmu sangat tergantung dari peran orang tuanya.
Keadaan keluarga sebagai faktor lingkungan, juga dapat memberikan pengaruh yang urgen bagi peningkatan prestasi belajar anak. Cara hidup keluarga akan berpengaruh terhadap perkembangan prestasi belajar anaknya, olehnya itu status keluarga yang banyak memberikan motivasi dan perhatian adalah sangat berbeda dengan keluarga yang tidak memperhatikan dan memberikan motivasi terhadap anaknya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Dalam proses belajar mengajar, perubahan tingkah laku sering terjadi sepenuhnya, hal ini dimungkinkan adanya faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah internal dan eksternal yang terdapat dalam diri siswa tersebut. Faktor internal ada pada diri siswa sangat berpengaruh dibandingkan dengan faktor eksternal siswa tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh Clarck bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
Adapun kedua faktor tersebut, penulis akan dibahas secara sederhana sebagai berikut:
Faktor Internal
Faktor internal, menyangkut seluruh aspek yang menyangkut fisik/jasmani maupun yang menyangkut mental/fisiknya.
- Faktor kesehatan sangat berpengaruh terhadap kondisi belajarnya. Siswa kurang sehat, keadaan fisiknya lemah, pusing dan gangguan kesehatan lainnya, tidak dapat berkonsentrasi dalam belajarnya.
- Faktor cacat tubuh. Faktor cacat tubuh juga mempengaruhi prestasi belajar siswa seperti gangguan penglihatan, pendengaran dan sebagainya.
Adapun yang menyangkut psikis adalah:
- Inteligensi. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, ini bermakna, semakin tinggi kemampuan inteligensi siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.
- Perhatian. Perhatian merupakan faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Apabila seseorang memiliki perhatian yang penuh terhadap apa yang dipelajari, maka hal tersebut dapat mendukung hasil belajar yang dicapai.
- Bakat. Faktor bakat dapat juga mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai oleh seorang siswa.
- Minat. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat juga dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa.
- Motivasi. Motivasi juga mempengaruhi prestasi yang dicapai oleh siswa, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam yaitu: faktor lingkungan sosial, dan faktor lingkungan non sosial
(+) Lingkungan Sosial
1) Lingkungan sosial sekolah. Lingkungan sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting, terutama dalam belajar di sekolah. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya
2) Lingkungan Masyarakat. Pengaruh masyarakat ini terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang mempunyai kebiasaan kurang baik akan berpengaruh terhadap belajar anak
3) Lingkungan keluarga. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, semuanya dapat memberikan dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa.
(+) Lingkungan non sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial; gedung dan letaknya alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
- Faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar guru berpengaruh terhadap tahap proses pembelajaran siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deef misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu dari pada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface atau refro uductive.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapatlah dipahami bahwa banyak hal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, termasuk faktor guru. Guru sangat menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah penulis memahami isi dari makalah yang berjudul “Prestasi Belajar” dapat dikemukakan beberapa kesimpulan antara lain:
- Belajar adalah suatu aktifitas psikis yang dilakukan agar terjadi perubahan dalam diri seseorang sebagai akibat dari adanya pengalaman dan latihan
- Prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai dalam wujud adanya perubahan pada seluruh aspek kepribadian yang merupakan akibat adanya aktivitas psikis untuk melakukan kegiatan belajar dari individu yang ingin mengalami perubahan pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku
- Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yakni sebagai berikut:
- Faktor internal
- Faktor eksternal
Saran
Setelah penulis selesai menyelesaikan dan memahami isi makalah ini, maka penulis mengajukan beberapa saran yang diangkat dalam makalah ini antara lain: Bahwa prestasi belajar siswa diperoleh dari adanya usaha yang dilakukan dalam aktivitas belajar, dimana usaha yang dilakukan tersebut bukan hanya semata-mata dari pribadi siswa tersebut, tetapi harus melibatkan pihak-pihak lain, dimana pihak yang terlibat dalam hal ini yaitu guru dan orang tua sebab dengan keterlibatan orang tersebut akan memberikan nilai tambah pada usaha seseorang untuk mencapai prestasi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Cet. III. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Nasution, S. 1980. Asas-asas Kurikulum. Cet. IV. Bandung. CV Jemmars.
Poerwadarminta. W.J.S 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. PT. Balai Pustaka. Jakarta.
Rusyam, Thabrani, dkk. 1981. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Cet. I. CV. Remaja Rosda Karya, Bandung.
Said, M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet. I. CV. Rajawali. Jakarta.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet. III, PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Sudjana, Nana. 1998. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Cet. IV, Sinar Baru Algosindo. Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar